Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) dan Sekolah Perhotelan Bali (SPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi vokasi di daerah tujuan wisata terkenal di dunia, hingga awal Nopember tahun 2013 ini meyudisium sebanyak 550 tenaga profesional bidang kepariwisataan, perhotelan, dan kapal pesiar . Calon wisudawan yang dilepas sebanyak itu terdiri dari program studi di antaranya program unggulan kapal pesiar ( 1 tahun), program tingkat dasar ( 1 tahun), tingkat menengah (2 tahun) dan program tingkat atas (3 tahun), program Diploma 4 manajemen perhotelan, ungkap Ketua SPB dan Ketua STPBI, I Made Sudjana, SE, MM, CHT, CHA, di Denpasar, Kamis (14/11).
Ia menjelaskan, mahasiswa yang telah menamatkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang berlokasi di jalan Kecak Denpasar yang diyudisium sebanyak itu, didominasi oleh lulusan dari SPB tercatat 400 orang, sedangkan sisanya lulusan STPBI 150 orang. Para remaja penerus bangsa yang diyudisium tersebut sebagian besar menggeluti pendidikan dan latihan di bidang kapal pesiar, akomodasi, tata hidangan, trata graha, tata boga, dan lain-lainnya. Jumlah calon tenaga kerja sebanyak itu, menurut rencana akan diwisuda tanggal 14 Desember 2013 mendatang, di Nusa Dua, Bali. Lulusan tersebut sebagian besar diantaranya telah mendapatkan pekerjaan. Sedangkan sisanya masih dalam tahap menunggu panggilan dari beberapa industri seperti hotel dan kapal pesiar, tegas Sudjana.
Menyinggung tentang jumlah mahasiswa yang saat ini masih mengenyam pendidikan dan latihan di STPBI dan SPB Denpasar, dia mengemukakan, secara keseluruhan tercatat sekitar 3000 orang. Dari jumlah sebanyak itu didominasi mahasiswa program tingkat menengah (middle level) atau promgram 2 tahun, tingkat dasar (basic level) atau 1 tahun, program unggulan kapal pesiar, diploma 4 manajemen perhotelan, ujarnya. Tingginya minat para generasi muda umur belasan tahun untuk mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan yang bernaung dibawah yayasan Dharma Widya Ulangun itu, karena para lulusan sebelumnya memiliki kualitas yang mampu memenangkan persiangan, sehingga tidak banyak diantaranya yang menganggur, tegasnya.
Para penerus bangsa yang telah mengikuti pendidikan dan latihan di SPB, digembleng oleh para instruktur dan dosen yang berkualitas, selain dibuktikan dengan jenjang pendidikan minimal S2 juga instruktur yang telah memiliki keahlian khusus dibidang perhotelan. Selain itu, Sudjana menambahkan mahasiswa juga dididik oleh beberapa dosen luar negeri seperti Prof Jan Hendrik, LLM, PHd (seorang professor dari Belanda), Leni Van Ameijde, MA, Magaret Blanch (Australia), DR. Bruce Wayder CHA, MBA, DBA dari Kanada.
Selain itu, tambah Sudjana , STPBI dan SPB saat ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan baik di dalam maupun luar negeri, di antaranya ITN for JI program, An apprentice program in USA, Vatel International Bussiness School & Tourism Management Los Angeles, for MBA program, Swiss Contact for the development of Flores, dan lain-lainnya. Pada kesempatan itu, pihaknya mengharapkan kepada lulusan yang diyudisium agar terus berusaha dan berjuang untuk merebut peluang-peluang kerja, bahkan bila perlu para lulusan agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Sebutan kompeten hendaknya benar-benar dibuktikan dengan tindakan nyata bukan hanya selogan saja.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Drs. Nyoman Gde Astina, M.Pd, CHT, CHA, menjelaskan, yayasan akan terus meningkatkan fasilitas-fasilitas praktik para mahasiswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas . Yayasan Dharma Widya Ulangun telah berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi fasilitas praktek mahasiswa berupa ruang praktek “mock up room” dengan beberapa tipe kamar hotel berbintang lima, contoh kamar kapal pesiar, laboratorium Spa, penambahan kichen lab, laundry, bar, front office, dan meeting room. K-01